Subali
Subali juga dikenal dalam
dunia pewayangan Jawa sebagai seorang pendeta Wanara berdarah putih yang
tinggal di puncak Gunung Sunyapringga. Ia memiliki Aji Pancasunya (di daerah
Sunda disebut Pancasona) yang membuatnya tidak bisa mati. Ilmu kesaktian
tersebut diwariskannya kepada
Rahwana, musuh besar Rama.
Rahwana, musuh besar Rama.
Sugriwa bersembunyi di
Gunung Reksyamuka ditemani Hanoman yang setia kepadanya. Hanoman berhasil
mempertemukan Sugriwa dengan Sri Rama, seorang pangeran dari Ayodhya yang
kehilangan istri karena diculik oleh Rahwana. Keduanya pun mengadakan
kesepakatan. Rama akan membantu Sugriwa memperoleh kembali takhta Kiskenda,
sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama menyerang negeri Rahwana.
Sesuai rencana, Sugriwa
pun datang ke istana Kiskenda untuk menantang Subali bertanding. Subali yang
marah hendak menghadapi Sugriwa, namun dicegah oleh Tara, istrinya. Tara
mencurigai Sugriwa yang dulu pernah kalah tapi kini tiba-tiba berani datang
untuk menantang bertarung. Namun Subali tidak menghiraukan nasihat istrinya
itu. Ia memilih keluar untukmelayani tantangan adiknya. Antara Subali dan
Sugriwa pun segera terjadi pertarungan sengit. Dari kejauhan, Rama yang
ditemani adiknya, Laksmana, serta Hanoman, membidikkan panah ke arah Subali.
Namun ia merasa bingung membedakan kedua Wanara kembar tersebut. Sugriwa yang
kewalahan memilih melarikan diri. Rama datang menemui Sugriwa yang marah-marah
karena merasa dikhianati. Rama mengaku bingung dan takut salah menyerang.
Sugriwa pun dimintanya menantang Subali sekali lagi dengan mengenakan kalung
untaian bunga sebagai penanda (dalam pewayangan Sugriwa diminta memakai kalung
janur kuning).
Sugriwa kembali bertarung
melawan Subali. Saat Sugriwa terdesak untuk yang kedua kalinya, Rama muncul dan
melepaskan panahnya ke dada Subali. Subali pun roboh tak sempat menghindar.
Subali yang sekarat dalam keadaan marah menghina Rama sebagai kesatria pengecut
yang tidak tahu dharma. Mendengar penghinaan itu, Rama menjelaskan bahwa Subali
sebenarnya telah berdosa, karena apabila masih suci, panah sakti milik Rama
tidak akan mampu menembus kulitnya, bahkan senjata tersebut akan berbalik
menyerang Rama. Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Rama,
Subali menyadari dosa-dosa dan kesalahannya kepada Sugriwa. Ia pun meminta maaf
dan meminta agar Sugriwa merawat putranya yang bernama Anggada dengan baik.
Subali juga merestui Sugriwa menjadi raja Kiskenda. Setelah itu, ia pun
akhirnya meninggal dunia.
Menurut versi pewayangan,
meskipun Subali memiliki Aji Pancasunya, namun saat itu ajalnya telah
ditentukan oleh dewata. Oleh karena itu, ilmu tersebut sudah tidak berfungsi
lagi sebagaimana biasanya.
Menurut susastra Hindu,
karena Rama telah membunuh Subali, maka Subali pun bereinkarnasi dan membunuh
inkarnasi Wisnu pada kehidupan selanjutnya. Konon atma Subali terlahir kembali
sebagai seorang pemburu bernama Jara pada zaman Dwapara Yuga. Tokoh Jara inilah
yang kemudian membunuh awatara Wisnu pada zaman tersebut, yaitu Sri Kresna
meskipun tanpa sengaja. Setelah Jara melepaskan panahnya dan melukai kaki
Kresna, Kresna pun moksa dan kembali ke Waikuntha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar