menu bar

Selamat Datang

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Ini Semoga Bermanfaat


10 Oktober 2014

Alat Peraga DOmino Matematika

A.      Pengertian Alat Peraga
Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat membantu siswa supaya terjadi proses belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan
  1.  siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman nyata sehingga materi pembelajaran mudah dipahami,
  2. dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
  3.  dapat mendorong siswa mengingat apa yang sudah dipelajari.
Menurut Estiningsih(1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan cirri-ciri dari konsep yang dipelajari. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu memahami arti dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu konsep. Contoh dari alat peraga papan tulis, buku tulis, daun pintu yang berbentuk persegi panjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru membelajarkan mengenai konsep materi geometri datar, sedangkan pensil, kapur, lidi dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat memperkenalkan bilangan kepada siswa dengan cara membilang banyaknya anggota dari kelompok benda, sehingga pada akhir membilang akan ditemukan bilangan yang sesuai dengan kelompok benda tersebut.
B.       Pentingnya alat peraga dalam pembelajaran matematika
Banyak orang memandang bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang amat sulit, meskipun demikian semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari serta matematika merupakan ilmu pengetahuan yang merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lain karena hampir semua bidang ilmu pengetahuan memerlukan matematika yang sesuai. Menurut Standar Isi Permendiknas Nomer 22 Tahun 2006, matematika mulai dipelajari di sekolah dasar, untuk itu agar siswa dapat memahami matematika dengan baik diperlukan pemahaman konsep dasar dalam matematika. Menurut teori J. Piaget perkembangan kognitif seseorang dari bayi sampai dewasa terbagi atas empat tahap.
  1.      Tahap sensorik motorik(0 – 2 tahun)
  2.      Tahap pra operasional (2 – 7 tahun)
  3.      Tahap operasional konkrit (7 – 11 tahun)
  4.      Tahap formal (lebih dari 11 tahun)
Berdasarkan teori Piaget tampak bahwa pada awal, anak belajar melalui hal-hal yang konkrit atau nyata dalam arti dapat diamati dengan menggunakan panca indera anak. Untuk memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, anak memerlukan benda-benda konkrit. Selain Piaget beberapa ahli lain mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan belajar seseorang adalah Bruner. Menurut Fajar (15,Psikologi dan Teori Belajar matematika,2008) Bruner membagi proses belajar siswa menjadi tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik dan
simbolik.
  1.      Tahap Enaktif
Pada tahap ini, siswa dituntut untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan benda konkrit atau menggunakan situasi nyata bagi para siswa.
  2.      Tahap Ikonik
Setelah mempelajari pengetahuan dengan benda nyata atau benda konkrit, tahap berikutnya adalah tahap ikonik yaitu siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagi perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkrit atau nyata.
  3.      Tahap simbolik
    Selain dua tahap diatas masih ada satu tahap lagi yaitu tahap simbolik dimana siswa mewujudkan pengetahuannya dalam bentuk symbol-simbol abstrak.
Dengan kata lain siswa harus mengalami proses berabstraksi. Menurut Bruner, pembelajaran sebaiknya dimulai dengan menggunakan benda nyata lebih dahulu. Karenanya ketika proses pembelajaran matematika berlangsung sudah seharusnya menggunakan model atau benda nyata untuk topik-topik tertentu yang dapat membantu pemahaman siswa. Dengan demikian jelaslah bahwa azas peragaan dalam pembelajaran matematika adalah sangat mempelajari matematika.
Berdasarkan teori di atas, siswa SMP merupakan peralihan dari tahap operasional
konkrit menuju ke tahap formal maka dalam membelajarkan matematika kepada siswa masih diperlukan azas peragaan agar pembelajaran menjadi bermakna dalam meningkatkan pemahaman dan daya tarik siswa untuk mempelajarai matematika.
C.       Kriteria alat peraga
Beberapa kriteria pemilihan alat peraga
  1.      Alat peraga dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai kompetensinya oleh siswa
  2.      Alat peraga dapat membantu memahami konsep materi pembelajaran dan bukan sebaliknya
  3.      Alat peraga mudah diperoleh atau dibuat oleh guru
  4.      Alat peraga mudah penggunaannya
  5.      Alat peraga disesuaikan dengan tahap berpikir siswa
Alat peraga ialah alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu peserta didik dalam proses belajarnya (simak yaumi & syafei 2012, media & teknologi dalam pelajaran. Fak tarbiyah UIN Alauddin, modul 1).
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta:  PT Rajagrafindo Persada.
D.      Fungsi  alat peraga
Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar. Keenam `fungsi tersebut adalah:
a.       Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b.      Penggunan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru,
c.       Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d.      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan kata lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Sujana, N. (2011). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep yang abstrak, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut.  Dengan melihat, meraba dan memanipulasi obyek/ alat peraga maka siswa mengalami pengalaman-pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari suatu konsep.
Alat Peraga memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif selain itu alat peraga dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Menurut Suharjana (2009: 4)  Kegunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah:
a.         Mempermudah dalam hal pemahaman konsep-konsep dalam matematika.
b.         Memberikan pengalaman yang  efektif bagi siswa  dengan berbagai kecerdasan  yang berbeda.
c.         Memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran matematika.
d.        Memberikan kesempatan bagi siswa yang lebih  lamban berpikir untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil.
e.         Memperkaya program Pembelajaran bagi siswa yang lebih pandai.
f.          Mempermudah abstraksi.
g.         Efisiensi waktu.
h.         Menunjang kegiatan  matematika di luar sekolah.
Suharjana, A. (2009). Pemanfaatan alat peraga sebagai media pembelajaran matematika.Yogyakarta:PPPPTK Matematika.

Domino Matematika (Domat)
Sama halnya dengan bermain domino biasa, alat peraga/ permainan domino ini dapat dilakukan oleh 2-4 orang. Setelah kartu pertama dilempar, kartu berikutnya akan mengikuti. Namun, jika pada domino sesungguhnya berisi kumpulan atau urutan angka-angka yang diwakili oleh lingkaran berwarna merah. Pada  Domat ini, kartu tersebut berisi berbagai soal dan jawaban. Pada kartu domat, dibagi menjadi dua bagian yang sama, satu bagian merupakan soal, dan bagian lainnya merupakan jawaban untuk soal dari kartu lain.
 Domino matematika adalah alat peraga yang berisi berbagai soal dan jawaban. Pada kartu DOMAT ini terbagi menjadi dua bagian yang sama, satu bagian berupa soal, dan bagian lainnya merupakan jawaban untuk soal dari kartu lain.
Permainan Alat peraga DOMAT ini dapat dilakukan oleh 2-4 Siswa, setelah kartu pertama dilempar, kartu berikutnya akan mengikuti.
Sundayana, R. (2013). Media pembelajaran matematika. Bandung: CV Alfabeta.




Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar