menu bar

Selamat Datang

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Ini Semoga Bermanfaat


28 Januari 2014

Evaluasi dalam Pengajaran

A.     Pengertian Evaluasi Dalam Pengajaran
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5). Sesuai dengan pengertian maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses  sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran. Norman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: "Evaluation . . . a systematic proocess of determining the extent to which instructional objectives are achie ved by pupils  (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan  atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.)
Dengan kata-kata yang berbeda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, Wrightstone dan kawan-kawan (1956 : 16) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut: "Educational evaluation is the estimation of the  growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum. " evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah  tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.)
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi  adalah  suatu  keputusan  tentang  nilai  berdasarkan  hasil  pengukuran. Sejalan  dengan  pengertian  tersebut,  Zainul  dan  Nasution  (2001)  menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.


  Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu.  Selain dari  itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses  merencanakan,  memperoleh,  dan  menyediakan  informasi  yang  sangat diperlukan untuk  membuat  alternatif-alternatif  keputusan.  Dengan  demikian, Evaluasimerupakan  suatu  proses  yang  sistematis  untuk  menentukan  atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2008).
  Cronbach  (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat dilaksanakannya suatu program. Sementara itu Arikunto (2009) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah  serangkaian  kegiatan  yang  ditujukan untuk  mengukur keberhasilan program pendidikan.


Dalam pengertian pendidikan terdapat dua arti untuk penilaian, yaitu penilaian dalam arti evaluasi (evaluation) dan penilaian dalam arti asesmen (assessment). Penilaian pendidikan dalam arti evaluasi merupakan penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Dalam pengertian ini, evaluasi pendidikan menelaah komponen-komponen dan saling keterkaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Sedangkan asesmen merupakan bagian dari evaluasi karena merupakan penilaian sebagian komponen yang menyangkut penilaian hasil belajar yang berhubungan dengan komponen kompetensi lulusan dan penguasaan substansi serta penggunaannya.
B.     Tujuan,  Jenis Dan Fungsi Evaluasi
1.       Tujuan Evaluasi    
Tujuan evaluasi siswa di sekolah yang menggunakan sistem pengajaran PPSI pada dasarnya dapat digolongkan menjadi empat kategori:
a.      Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasarnya dapat memperbaiki program satuan pelajaran atau proses mengajar.
b.      Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguna sebagai bahan laporan kepada orang tua (pengisian rapor), penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus-tidaknya seorang siswa.
c.      Menempatkan dalam situasi belajar mengajar yang tepat (misalnya dalam penentuan tingkat, kelas, atu jurusan), sesuai dengan tingkat kemampuan atau karakteristik lainnya yang dimiliki siswa.
d.      Menegenal latar belakang psikologis, fisik, dan lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, untuk selanjutnya dapat di gunakan sebagai dasar perbaikan dan pembimbingan.

Menurut Sudjana (2009:4) tujuan evaluasi :
1)        Mendeskripsikan kecakapan belajar peserta didik sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi.
2)        Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3)        Menentukan tindak lanjut hasil penilaian/evaluasi, yaitu melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
4)        Memberikan pertanggungjawaban dari pihak-pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Tujuan evaluasi menurut pendapat Sukardi (2011:9) :
1)     Menilai ketercapaian (attainment) tujuan.
2)     Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.
3)     Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apakah peserta didik telah mengetahui materi.
4)     Memotivasi belajar peserta didik.
5)     Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling
6)     Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum
                                                               
2.      Jenis Evaluasi
Jenis evaluasi dapat digolongkan sebagai berikut :
1).   Penilaian formatif , yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satuan pelajaran, dan fungsinya untuk memperbaiki program satuan pelajar
2).  Penilaian sumatif,  yakni penilaian yang dilakukan tiap caturwulan atau semester (setelah siswa menyelesaikan suatu unit atau bagian adai mata pelajaran tertentu), berfungsi untuk menentukan angka atau hasil belajar siswa dalam tahap-tahap tertentu.
3).    Penilaian penempatan (placement) yang berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
4).   Penilaian diagnostic, berfungsi untuk membantu memecahkan kesulitan  belajar siswa
3.    Fungsi Evaluasi
Dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi besar evaluasi. Tagliante (1996) menyebutnya "Trois grands fonctions de l'évaluation." Tiga fungsi itu adalah fungsi pronostik, fugsi diagnostik, dan fungsi sertifikasi.
Fungsi pronostik yaitu tes awal proses pembelajaran untuk mengetahui kondisi obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan dimana posisi peserta didik, misalnya apakah dia termasuk pemula dalam sebuah materi atau dia sudah pantas menerima kelanjutan materi tersebut dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Fungsi pronostik juga berguna untuk memprediksi kompetensi lanjutan yang mungkin dapat dicapai oleh peserta didik. Artinya, dengan hasil tes yang ada, dapat direncanakan kompetensi apa yang dapat dikuasai pada tahap berikutnya. Menyamaratakan kemampuan peserta didik pada awal proses akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik itu.
Fungsi diagnostik yaitu evaluasi yang menganalisis kemampuann pembelajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Fokusnya adalah membantu mereka bagaimana supaya mampu memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Evaluasi ini berlangsung sepanjang proses pembelajaran.
Evaluasi diagnostik memungkinkan seorang pengajar mempertahankan metode yang digunakan atau segera menggantinya. Fungsi ini dapat diwujudkan dalam bentuk tes formatif, yang mengevaluasi peserta didik pada setiap sub pokok bahasan, atau sub unit suatu pelajaran. Jadi, tes itu tidak hanya dilakukan sekali diakhir suatu periode pembelajaran, melainkan ada tes-tes pengontrol atau pendamping dari tes akhir. Bentuk dan pelaksanaannyapun tidak sekaku yang ada selama ini, seperti mid semester, tidak, tapi bisa lebih dinamis, yang sedemikian rupa bisa dirancang oleh guru.
Fungsi sertifikasi yaitu evaluasi yang berguna untuk menyatakan kedudukan atau peringkat seseorang dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan di akhir sebuah periode pembelajaran, umpama di akhir semester, program, paket, atau tingkat.
Fungsi sertifikasi dalam evaluasi pembelajaran sama sekali tidak menggiring pembelajar untuk meningkatkan kemampuan akademisnya, karena dia dilaksanakan terakhir. Tujuannya hanya menyatakan status dan mendapatkan laporan hasil belajar.

Fungsi evaluasi menurut pendapat Sukardi (2011:4) :
1)      Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan guru.
2)       Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam kebiatan   belajar.
3)       Mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik dalam kegiatan belajar.
4)        Sebagai sarana umpan balik bagi guru yang bersumber dari peserta didik.
5)       Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar peserta didik.
6)        Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua peserta didik
C.     Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
1.     Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar
a.      Domain kognitif meliputi:
·         Pengetahuan (knowledge)
·         Pemahaman (comprehension)
·          Penerapan (application)
·         Analisis (analysis)
·         Evaluasi (evaluation)
·         Sintesis (synthesis)
b.       Domain efektif, yaitu interilisasi sikap menuju arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku.
2.      Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif system pembelajaran
Untuk mengetahui keefektifan system pembelajaran , ruang lingkup evaluasi pembelajaran yaitu :
a.       Program pembelajaran yang meliputi:
·         tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar,
·         isi/materi pembelajaran
·         metode pembelajaran
·        media pembelajaran
·         sumber belajar
·        lingkungan dan penilaian proses dan hasil belajar.
b.      Proses pelaksanaan pembelajaran meliputui:
·         kegiatan
·         pendidik
·         peserta didik, dan hasil pembelajaran
3.       Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan hasil belajar, Meliputi :
a.       Sikap, kebiasaan, motivasi,minat,dan bakat.
b.      Pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
c.       Kecerdasan peserta didik.
d.      Perkembangan jasmani/kesehatan.
e.       Keterampilan.
4.    Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas, meliputi :
Kompetensi dasar mata pelajaran dan kompetensi rumpun pelajaran.

untuk mendownload Makalah yang Lengkap klik DISINI 

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar