Sinta
Inti dari kisah Ramayana
adalah penculikan Sita oleh Rahwana raja Kerajaan Alengka yang ingin
mengawininya. Penculikan ini berakibat dengan hancurnya Kerajaan Alengka oleh serangan
Rama yang dibantu bangsa Wanara dari Kerajaan Kiskenda. Dalam tradisi
pewayangan Jawa, Sita lebih sering dieja dengan nama Shinta.
Dalam bahasa Sanskerta,
kata Sita bermakna
"kerut". Kata "kerut" merupakan istilah
puitis pada zaman India Kuno, yang menggambarkan aroma dari kesuburan. Nama
Sita dalam Ramayana kemungkinan berasal dari Dewi Sita, yang pernah disebutkan
dalam Rigweda sebagai dewi bumi yang memberkati ladang dengan hasil panen yang
bermutu.
Seperti tokoh terkenal
dalam legenda Hindu lainnya, Sita juga dikenal dengan banyak nama. Sebagai
puteri Raja Janaka, ia dipanggil Janaki; sebagai puteri Mithila, ia dipanggil
Maithili; sebagai istri Raama, ia dipanggil Ramaa. Karena berasal dari Kerajaan
Wideha, ia pun juga dikenal dengan nama Waidehi.
Atas permintaan Rama
melalui Lawa dan Kusa, Sita pun dibawa kembali ke Ayodhya. Namun masih saja
terdengar desas-desus kalau kedua anak kembar tersebut bukan anak kandung Rama.
Mendengar hal itu, Sita pun bersumpah jika ia pernah berselingkuh maka bumi tidak
akan sudi menerimanya.
Tiba-tiba bumi pun
terbelah. Dewi Pertiwi muncul dan membawa Sita masuk ke dalam tanah.
Menyaksikan hal itu Rama sangat sedih. Ia pun menyerahkan takhta Ayodhya dan
setelah itu bertapa di Sungai Gangga sampai akhir hayatnya.
Versi di atas masih
diperdebatkan tentang keasliannya. Sebagian berpendapat bahwa, Rama dan Sita
hidup berbahagia setelah kembali ke Ayodhya. Tidak ada lagi pembuangan terhadap
Sita. Kisah Sita ditelan bumi dalam Ramayana dianggap sebagai tambahan yang ditulis
orang lain, bukan hasil karya Walmiki.
Mereka yang menolak versi
di atas berpendapat bahwa Rama dan Sita hidup berbahagia dan memerintah
Kerajaan Ayodhya selama 11.000 tahun (konon angka ini dianggap lazim pada zaman
tersebut, yakni zaman Treta Yuga). Sita hanya hidup selama beberapa tahun saja
di dalam istana Rahwana, sehingga dapat dianggap sebagai suatu masalah yang
sangat kecil jika dibandingkan dengan lamanya mereka hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar